Apa Itu Lingkungan Hidup? Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Apa Itu Lingkungan Hidup

Istilah lingkungan hidup sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat membahas isu alam, pencemaran, dan keberlanjutan. Namun, banyak orang belum benar-benar memahami apa arti lingkungan hidup secara menyeluruh.

Dikutip dari https://dlhtabalong.org/, lingkungan hidup mencakup segala hal di sekitar makhluk hidup yang memengaruhi kehidupan, baik dari unsur alam, sosial, maupun buatan manusia. Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, jenis-jenis lingkungan hidup, hingga contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli

Secara umum, lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada di sekitar makhluk hidup dan memengaruhi kelangsungan hidupnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun, untuk memahami maknanya lebih dalam, berikut beberapa pengertian lingkungan hidup menurut para ahli:

1. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

2. Menurut Emil Salim

Pakar lingkungan Emil Salim mendefinisikan lingkungan hidup sebagai kesatuan ruang yang mencakup benda hidup, benda mati, serta kondisi yang saling memengaruhi dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

3. Menurut Otto Soemarwoto

Menurut Otto Soemarwoto, lingkungan hidup adalah keseluruhan faktor eksternal yang memengaruhi kehidupan suatu organisme, termasuk faktor fisik, kimia, biologi, dan sosial budaya.

4. Menurut Michael Allaby

Ahli ekologi Michael Allaby menyebut lingkungan hidup sebagai kesatuan kompleks yang terdiri dari makhluk hidup dan komponen abiotik yang saling berinteraksi membentuk ekosistem yang dinamis.

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah sistem yang mencakup seluruh unsur alam dan sosial yang berperan penting dalam menopang kehidupan makhluk di bumi.

Komponen-Komponen Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup terdiri dari berbagai unsur yang saling berinteraksi membentuk keseimbangan ekosistem. Secara umum, komponen lingkungan hidup dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup). Selain itu, terdapat pula komponen sosial budaya yang turut berpengaruh pada kehidupan manusia.

1. Komponen Biotik (Makhluk Hidup)

Komponen biotik mencakup semua makhluk hidup yang ada di bumi dan saling berhubungan satu sama lain. Komponen ini dibagi menjadi tiga kelompok utama:
  • Produsen: Makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis, seperti tumbuhan hijau dan alga.
  • Konsumen: Makhluk hidup yang memperoleh energi dengan memakan organisme lain, seperti hewan dan manusia.
  • Dekomposer: Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang berperan menguraikan sisa makhluk hidup menjadi zat hara.

2. Komponen Abiotik (Benda Tak Hidup)

Komponen abiotik merupakan unsur fisik dan kimia yang tidak hidup, tetapi sangat memengaruhi kehidupan organisme. Contohnya meliputi:
  • Air
  • Udara
  • Tanah
  • Sinar matahari
  • Suhu
  • Mineral dan unsur kimia lain
Tanpa komponen abiotik, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan karena unsur-unsur ini menyediakan energi, tempat tinggal, dan sumber kehidupan.

3. Komponen Sosial Budaya

Selain faktor alam, manusia juga menciptakan lingkungan sosial dan budaya yang berpengaruh pada cara hidup. Komponen ini meliputi:
  • Sistem nilai dan norma sosial
  • Pola perilaku manusia
  • Teknologi dan pembangunan
  • Interaksi sosial antarindividu atau kelompok
Ketiga komponen ini saling terhubung dan membentuk sistem lingkungan hidup yang kompleks, dinamis, dan saling bergantung.

Jenis-Jenis Lingkungan Hidup

Secara umum, lingkungan hidup dibedakan berdasarkan asal dan bentuknya, yaitu menjadi lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Masing-masing memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan di bumi. Berikut penjelasannya:

1. Lingkungan Alam

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Semua unsur di dalamnya berkembang melalui proses alamiah.
Contohnya:
  • Gunung, hutan, sungai, laut, dan danau.
  • Hewan liar, tumbuhan alami, udara, dan cuaca.
Lingkungan alam menyediakan sumber daya seperti air, udara, dan makanan yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bertahan hidup.

2. Lingkungan Buatan

Lingkungan buatan adalah lingkungan yang diciptakan atau dimodifikasi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Biasanya, lingkungan ini terbentuk melalui pembangunan dan teknologi.
Contohnya:
  • Rumah, sekolah, gedung perkantoran, jalan raya, dan taman kota.
  • Waduk, bendungan, dan lahan pertanian hasil rekayasa manusia.
Lingkungan buatan berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, namun juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial mencakup hubungan antar manusia dan interaksi sosial dalam masyarakat. Faktor ini memengaruhi pola hidup, kebiasaan, dan perilaku manusia terhadap lingkungan.
Contohnya:
  • Keluarga, sekolah, komunitas, tempat kerja, dan masyarakat sekitar.
  • Norma sosial, budaya, dan kebijakan pemerintah.
Ketiga jenis lingkungan ini, alam, buatan, dan sosial, saling berkaitan dan membentuk sistem kehidupan yang seimbang. Jika salah satu terganggu, maka seluruh ekosistem dapat terpengaruh.

Contoh Lingkungan Hidup di Sekitar Kita

Dijelaskan oleh https://dlhtabalong.org/, ingkungan hidup dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tempat yang kita tinggali, baik di desa, kota, maupun wilayah industri, memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda. Berikut beberapa contoh lingkungan hidup di sekitar kita berdasarkan jenisnya:

1. Contoh Lingkungan Alam

Lingkungan alam terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contohnya:
  • Hutan: Tempat hidup bagi berbagai hewan dan tumbuhan serta berperan penting menjaga keseimbangan udara.
  • Gunung dan pegunungan: Sumber air dan udara bersih.
  • Laut dan sungai: Habitat bagi biota laut serta sumber air bagi kehidupan manusia.
  • Padang rumput dan danau: Menjadi tempat berkembangnya berbagai jenis ekosistem alami.

2. Contoh Lingkungan Buatan

Lingkungan buatan diciptakan manusia untuk mempermudah aktivitas hidupnya.
Contohnya:
  • Kota dan perumahan: Hasil pembangunan manusia untuk tempat tinggal.
  • Sekolah dan kantor: Fasilitas pendidikan dan kerja hasil rekayasa lingkungan buatan.
  • Lahan pertanian dan bendungan: Dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan dan air.
  • Taman kota: Lingkungan hijau buatan untuk menyeimbangkan ekosistem di area perkotaan.

3. Contoh Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial mencakup hubungan antar manusia dan perilaku di masyarakat.
Contohnya:
  • Keluarga: Lingkungan sosial terkecil tempat seseorang belajar nilai dan norma.
  • Sekolah: Tempat interaksi antara guru dan siswa.
  • Komunitas dan masyarakat: Wadah kerja sama antarindividu untuk mencapai tujuan bersama.
Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bahwa lingkungan hidup tidak hanya berupa alam, tetapi juga buatan dan sosial, semuanya saling berhubungan dalam menunjang kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama seluruh manusia. Alam menyediakan sumber daya bagi kehidupan, namun jika tidak dijaga dengan baik, dampaknya bisa sangat serius, mulai dari perubahan iklim, polusi, hingga bencana alam. Berikut beberapa alasan penting mengapa kelestarian lingkungan harus dijaga:

1. Menjamin Ketersediaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam seperti air, tanah, udara, dan tumbuhan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan. Dengan menjaga kelestariannya, kita memastikan ketersediaan sumber daya tersebut untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

2. Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Setiap makhluk hidup memiliki peran dalam ekosistem. Jika satu unsur rusak,  misalnya hutan ditebangi secara liar,  maka rantai makanan dan keseimbangan alam akan terganggu, yang akhirnya merugikan manusia sendiri.

3. Mencegah Terjadinya Bencana Alam

Kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan pencemaran air dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Dengan menjaga kelestarian alam, risiko bencana dapat dikurangi secara signifikan.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup

Lingkungan yang bersih, hijau, dan bebas polusi membantu menjaga kesehatan fisik dan mental manusia. Udara segar, air bersih, serta ruang hijau publik menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan nyaman.

5. Mendukung Keberlanjutan Ekonomi

Banyak sektor ekonomi bergantung pada alam, seperti pertanian, pariwisata, dan perikanan. Jika lingkungan rusak, maka perekonomian masyarakat juga akan terdampak. Oleh karena itu, menjaga lingkungan juga berarti melestarikan sumber pendapatan.

Singkatnya, menjaga kelestarian lingkungan hidup berarti menjaga kehidupan itu sendiri. Setiap tindakan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan plastik punya dampak besar bagi bumi.

Kesimpulan

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang yang mencakup seluruh unsur,  baik biotik, abiotik, maupun sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi kelangsungan hidup makhluk di bumi. Di dalamnya, manusia berperan penting sebagai penjaga keseimbangan antara alam dan kebutuhan hidup.

Lingkungan hidup terdiri dari lingkungan alam, buatan, dan sosial, yang semuanya harus dijaga kelestariannya agar ekosistem tetap seimbang. Setiap kerusakan pada satu komponen dapat berdampak besar pada komponen lainnya.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, menjaga kebersihan, mengurangi polusi, serta berperan aktif dalam pelestarian alam.