Aksara Murda: Pengertian dan Contoh Penulisan Lengkap

Pengertian dan Contoh Lengkap Aksara Murda

Sebagai manusia yang dilahirkan dan dibesarkan oleh orang Jawa, saya terkadang merasa gagal karena tidak memahami aksara atau tulisan Jawa. Tapi, artikel tentang pengertian Aksara Murda dan contoh setiap kata berikut semoga bisa membantu.

Namun sebelum lanjut, simak dulu penjelasan Aksara Jawa berikut yang dikutip dari Wikipedia.

Aksara Jawa atau yang juga dikenal dengan Hanacaraka, Carakan, maupun Dentawyanjana merupakan salah satu aksara dari sekian banyak aksara tradisional yang ada di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Dikutip dari Malas.id, pada awalnya aksara ini hanya digunakan untuk mengaplikasikan lisan ke tulisan dalam bahasa Jawa.

Namun seiring berjalannya waktu, bahasa daerah lain juga menggunakan aksara untuk menulis bahasa mereka, pun juga bahasa sejarah seperti Kawi dan Sansakerta.

Pengertian Aksara Murda

Pada dasarnya pengertian Aksara Murda berasal dari kata Murda yang berarti "Kepala" atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut juga sebagai huruf kapital.

Bagi yang belum tahu, ada banyak aksara Jawa yang dikenal oleh masyarakat khususnya orang Jawa, seperti Aksara Legena (Ha, Na, Ca, Ra, Ka), Aksara Rekan, Aksara Angka, hingga Aksara Swara.

Penggunaan Aksara Murda

Aksara Murda dapat kita gunakan untuk banyak hal yang masih dekat dengan kehidupan kita dalam bersosialisai maupun keperluan menulis surat atau tugas sekolah/kampus dalam bahasa Jawa.

Adapun contoh penggunaan Aksara Murda adalah sebagai berikut:

  • Untuk menulis nama orang (Kanggo nulis jenenge wong)
  • Untuk menulis gelar kehormatan seperti kedudukan dan pangkat contohnya Prabu, Senopati, Gubernur, Bupati, Kiyai, dan yang lainnya (Kanggo nulis gelar pakurmatan yaiku kalungguhan lan pangkat tuladhane Prabu, Senopati, Gubernur, Bupati, Kiyai, lan liyane)
  • Untuk menulis nama instansi contohnya nama sekolah, perusahaan, atau paguyuban (Kanggo nulis jenenge instansi)
  • Untuk menulis nama tempat contohnya Pacitan, Malang (Kanggo nulis jenenge panggonan/papan)

Aturan Penulisan Aksara Murda

Adapun aturan yang harus Anda perhatikan untuk menulis Aksara Murda adalah setiap kata cukup ditulis dengan satu Aksara Murda.

Caranya dengan mengurutkan dari awal sampai akhir kata hingga ketemu Aksara Murda-nya.

Namun apabila Aksara Murda tidak ditemukan pada kata tersebut, maka tidak perlu menggunakan Aksara Murda.

Terjemahan Jawa: Saben satembung cukup siji wae sing ditulis nganggo Aksara Murda. Carane Diurut saka ngarep dhewe nganti mburine tembung lan ditulis aksara murdane. Dene ing tembung mau ora ana aksara murdane, tegese ora prelu nganggo Aksara Murda.

Kurang lebih mirip seperti translate aksara Bali. Aturan selanjutnya, pada awal kalimat tidak perlu menyertakan Aksara Murda, seperti tata cara penulisan huruf kapital dalam bahasa Indonesia.

Namun jika awalan kalimat yang Anda tulis tadi ada nama orang, gelar, tempat, maka penggunaan Aksara Murda tetap diperhatikan.

Terjemahan Jawa: Wiwitan ukara ora prelu ditulis nganggo Aksara Murda, kaya ing tata tulis huruf kapital bahasa Indonesia, nanging nalika wiwitan ukara mau jeneng uwong, gelar, instansi, tetep ditulis nganggo Aksara Murda.

Contoh Penulisan Aksara Murda

Sebelumnya mohon maaf apabila ada kekeliruan dalan penerjemahan, tapi secara keseluruhan makna dari setiap kata sama sama, dan tidak ada yang berubah.

Selanjutnya kita akan masuk ke contoh penulisan Aksara Murda.


Di atas adalah contoh penulisan Aksara Murda yang bisa diberi sandhangan atau tidak. Contohnya kata Surabaya ada Aksara Murda pada bagian depan.

Sedangkan nama Rama Dila tidak ada. Berarti tidak perlu ditambahkan Aksara Murda, soalnya itu adalah nama orang.


Sedangkan yang di atas adalah contoh penulisan Aksara Murda yang dapat diberi sandhana dan juga bisa menjadi pasangan. 


Yang terakhir terlihat pada gambar di atas merupakan Aksara Murda yang tidak dapat menjadi huruf mati atau panyigeg wanda. Terjemahan Jawa: "Aksara Murda ora bisa dadi panyigeg wanda atau ora bisa dadi paten".

FAQ (Frequently Asked Questions)

Tanya: Aksara Jawa sing dianggo nulis jeneng kanggo pakurmatan yaiku?
Jawab: Aksara Murda

Artikel ini ditulis oleh Norman Ardik, beliau baru-baru ini membuka usaha jasa penulisan artikel berkualitas yang bisa Anda pesan dengan mengunjungi website-nya di https://normanardik.com/.

Di atas tadi sudah dijelaskan secara lengkap pengertian Aksara Murda, penggunaannya, hingga contoh penulisannya. Mohon maaf ada kesalahan dalam penulisan kata, semoga artikel ini bermanfaat!